Rahasia di Balik Seporsi Pangsit

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
  • 21
  • 22
  • 23
  • 24
  • 25
  • 26
  • 27
  • 28
  • 29
  • 30
  • 31
  • 32
  • 33
  • 34
  • 35
  • 36
  • 37
  • 38
  • 39
  • 40
  • 41
  • 42
  • 43
  • 44
  • 45
  • 46
  • 47
  • 48
  • 49
  • 50
  • 51
  • 52
  • 53
  • 54
  • 55
  • 56
  • 57
  • 58
  • 59
  • 60
  • 61
  • 62
  • 63

Rahasia di Balik Seporsi Pangsit - EP.1

Jack Leonardo membuka sebuah kedai pangsit. Dia sangat menyukai kehidupan sederhana di kota ini—setiap hari ia memasak, mengobrol santai dengan teman lama, lalu mendengar pujian dari para pelanggan. Jika merasa lelah, dia bisa menutup kedainya kapan saja, bahkan libur selama belasan hari. Banyak orang menganggapnya aneh, termasuk putranya sendiri, Indra Leonardo, yang bertanya: "Ayah, aku sudah mengumpulkan kekayaan hingga miliaran. Kenapa masih bertahan dengan kedai pangsit yang sudah usang ini?" "Miliaran itu banyak?" tanya sang Ayah. "Tentu saja! Uang itu cukup untuk membeli seratus kedai pangsit seperti milikmu, bahkan lebih!" jawab Indra. "Tidak. Dengan 10 miliar itu, kau bahkan tidak bisa membeli satu butir pangsit pun." jawab Jack. Indra merasa ayahnya benar-benar tak bisa diubah. Namun, saat ia menoleh ke belakang, barulah dia menyadari—CEO aliansi keuangan, bankir Wall Street, ketua asosiasi sekuritas, dan berbagai tokoh besar lainnya telah mengantre panjang hanya untuk mencicipi semangkuk pangsit dari kedai ayahnya.

Lainnya